Senin, 13 Februari 2012

Jakarta - Persipura Jayapura terancam bermain tanpa enam pilarnya saat menghadapi Adelaide United pada laga playoff Liga Champions Asia, 16 Februari 2012. Masalah imigrasi masih mengganjal.

Mepetnya jadwal jelang babak playoff di Adelaide dikeluhkan Ketua Harian Persipura, La Siya, karena menyulitkan persiapan mereka jelang laga kualifikasi menuju fase grup LCA.

"Sekarang keputusan AFC tanggal 10 (Februari). Harus berangkat tanggal 14 Februari, tentu saja ini mepet sehingga banyak kendala," ujar La Siya hari Senin sore (13/2/2012).

Menurut pemaparan La Siya, saat ini Ortizan Salossa, Victor Pae, Daniel Tata dan tiga pemain asing 'Mutiara Hitam' terancam tidak bisa tampil.

"Dari 21 pemain, 15 sudah oke. Enam yang lain masih terganjal masalah paspor dan visa. Ortizan Salossa paspornya hilang, Victor Pae dan Daniel Tata belum meiliki paspor," jelas La Siya.

"Lalu tiga lagi pemain asing yang visanya masih diurus sampai saat ini. Mereka adalah Bio Paulin, Zah Rahan Krangar dan Yoo Jae-Hoon. Semoga besok pagi bisa selesai," sambungnya.

La Siya lalu menjelaskan masalah yang menyulitkan ketiga pemain asingnya. "Untuk Bio Paulin dan Zah Rahan saat ini kemungkinan hanya mendapatkan visa Exit Permit Only (EPO) sehingga harus kembali mengurus visa pulang di Sydney, Australia. Sedangkan Jae-Hoon tidak harus mengurus karena tetap memiliki visa untuk kembali masuk Indonesia," imbuhnya.

"Kami juga ingin berterimakasih pada Duta Besar Australia yang telah banyak membantu dalam urusan ini," tukasnya.

Persipura akan menjalani laga hidup mati di LCA saat menghadapi Adelaide United tengah pekan ini. Karena jika mereka tidak dapat menang dalam partai satu leg ini, maka hilang sudah kesempatan bertarung di Asia musim ini.
Karena kondisi luar biasa yang dialami Persipura, AFC memutuskan untuk tidak memberikan tiket ke Piala AFC jika kalah dalam playoff.
Masa pendaftaran Persipura untuk mengikuti Liga Champions Asia sejatinya sudah lewat karena PSSI, sebagai organisasi sepak bola nasional yang memiliki wewenang untuk itu, memutuskan untuk tidak mendaftarkan karena konflik antara Persipura dan PSSI.
Namun 'Mutiara Hitam' mendapatkan kembali haknya setelah mengajukan gugatan lewat Badan Arbitrase Olah Raga Internasional (CAS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar