Manchester - Alih-alih menggunakan kesempatan yang ada untuk
berdamai dengan klubnya, penyerang Manchester City Carlos Tevez justru
melakukan serangan balik.
Pelatih Roberto Mancini
menegaskan karir Tevez bersama City sudah tamat sejak sang pemain
menolak turun bermain dari bangku cadangan, pada laga dimana City kalah
dari Bayern Munchen.
Tevez menceritakan apa yang terjadi menurut versinya. Ia membeberkan hampir semua keburukan sang pelatih.
“Tahun
lalu di ruang ganti dia hampir memukul saya. Sering terjadi
perselisihan di ruang ganti, itu normal, tetapi Mancini salah. Melawan
Newcastle United tahun lalu kami bahkan harus dipisahkan oleh
rekan-rekan saya karena kami hampir saling tonjok,” ungkap Tevez,
seperti dinukil dari The Sun.
“Tetapi hubungan kami cukup baik. Kami saling bercanda dan minum kopi bersama. Dia jagoan, tetapi saya juga jagoan,” lanjutnya.
Keadaan
kian memburuk setelah insiden di Munchen dan setelah Mancini mengatakan
karir Tevez tamat, sang bomber langsung meninggalkan Inggris dan
menetap di Argentina tanpa pemberitahuan hingga lebih dari tiga bulan
lamanya.
City berusaha mendepak Tevez dengan menjualnya di bursa
transfer Januari ini, namun karena tak juga terjual hingga bursa
transfer ditutup, klub pun melontarkan wacana damai. Bukannya menerima
kesempatan tersebut, Tevez malah terus menyerang Mancini.
“Jika
memang Mancini menginginkan saya, saya senang. Tetapi saya tak tahu
apakah yang ia katakan itu benar karena dia selalu mengatakan
kebalikannya. Kita lihat saja pekan ini. Saya akan minta maaf kalau saya
memang salah,” tambahnya.
“Saya didepak City lewat pintu belakang
tetapi saya ingin kembali dan mengubah keadaan. Jika saya mencetak gol,
orang-orang akan mencintai saya lagi. Saya kembali ke Manchester karena
saya ingin dicintai lagi oleh fans. Orang yang sama yang membenci saya
sejak pertandingan melawan Bayern,” Tevez mengungkapkan.
Tevez
menjelaskan apa yang terjadi saat insiden Bayern Munchen itu terjadi.
Kembali, pernyataan menohok sang pelatih ia lontarkan. Menurutnya, ia
hanya menolak pemanasan, bukan menolak bermain.
“Ok, saya tidak
ingin pemanasan lagi. Saya sudah melakukannya dua kali. Mancini langsung
mengatakan bahwa saya didepak dari tim. Saya bilang kepada Mancini,
saya sudah siap untuk bermain. Sebenarnya dia marah kepada saya karena
dia kesal dengan (Edin) Dzeko. Dia menghina saya.”
“dia sedang
berargumen (dengan orang lain) dan kemudian ia memerintah saya untuk
tetap melakukan pemanasan dan memperlakukan saya seperti anjing. Jadi,
saat dia berbicara kepada saya dengan nada seperti itu saya jawab,
‘tidak, saya tidak akan melakukannya’,” beber bomber timnas Argentina
itu.
“Dia mulai mengomel kepada saya, memaki saya. Saya tetap diam. Mancini mengatakan sesuatu yang buruk kepada saya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar