Jakarta
- Persoalan dualisme kompetisi sepakbola profesional di Tanah Air,
antara kompetisi yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT
LPIS) dan PT Liga Indonesia (Pt LI), belum ditemukan solusinya. Jalan
keluar dari polemik tersebut diupayakan menemukan hasil pada 17 Februari
mendatang.
"Sejak semula, PSSI selalu berupaya mencari
solusi terbaik untuk menyelesaikan dualisme kompetisi tersebut. Namun,
kami belum menentukan mekanismenya yang tepat. Hanya saja, pada
prinsipnya, pengelolaan kompetisi nantinya tetap harus di bawah kendali
PSSI atau PT LPIS. Karena, pemegang saham mayoritas adalah PSSI," terang
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, seperti dirilis situs resmi PSSI, Sabtu
(11/2/2012).
Karena itu, dilanjutkan Djohar, akan kembali
dibahas lebih lanjut dalam Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 17
Februari mendatang. Sebab, dipaparkannya, bukan perkara mudah untuk
menggabungkan dua pelaksana kompetisi menjadi satu.
Munculnya
penggabungan pelaksana kompetisi, merupakan ide dari Menpora, Andi
Mallarangeng. Semula, Andi meminta agar PSSI mengakui adanya kompetisi
ISL dan Divisi Utama yang diputar PT LI.
"Dengan mengedepankan
asas kebersamaan, PSSI juga terus berupaya mencari solusi. PSSI terbuka
kepada semua pihak yang dapat memberikan pemikiran-pemikiran akan
penyelesaian hal tersebut," pungkasnya.
Dalam kesempatan
tersebut, Djohar juga memaparkan jika PSSI masih belum menentukan lokasi
pelaksanaan Kongres Tahunan PSSI 2012. Dia beralasan, masih mencari
lokasi yang memiliki daya tampung besar agar membuat para peserta
nyaman.
"Kita juga memikirkan bagaimana transportasinya, mudah
dijangkau atau tidak, lalu diharapkan dekat dengan fasilitas-fasilitas
penunjang Kongres dan lain sebagainya," tuntasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar