JAKARTA--MICOM: Kisruh di tubuh PSSI bukannya mereda, justru semakin parah.
Setelah mendeklarasikan kudeta terhadap PSSI kepemimpinan Djohar Arifin Husin, (28/12) malam, Komite Penyelamatan Sepakbola Indonesia (KPSI) bakal mengambil alih sekretariat PSSI awal tahun depan.
Ini terkait dengan fungsi mereka sebagai penyelenggara tugas harian PSSI hingga terpilih kepengurusan baru dalam Kongres Luar Biasa, 6 Maret 2012 mendatang di Surabaya.
Tindakan tersebut juga sekaligus menjadi simbol bahwa kepemimpinan Djohar telah berakhir.
"Kami akan mulai berkantor di PSSI per 2 Januari dan setelah itu akan melaporkan semua kegiatan kepada KONI/KOI dan Kemenpora," ujar sekretaris jendral KPSI Hinca Pandjaitan di Jakarta, Kamis (29/12).
Hal tersebut, imbuhnya, sekaligus merupakan tindak lanjut setelah 458 anggota PSSI yang menyatakan mosi tidak percaya dalam Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) 18 Desember lalu.
Dengan diambilalihnya PSSI oleh KPSI, lanjut Hinca, klub-klub yang telah dijatuhi hukuman oleh Komisi Disiplin bisa mengajukan banding ke Komite Banding versi KPSI.
Sejauh ini, 11 klub ISL telah divonis bersalah dan harus turun ke Divisi Utama musim depan.
"Bagi klub-klub yang sudah dijatuhi hukuman oleh Komdis PSSI, silakan melapor ke Komding KPSI untuk diproses pencabutan hukumannya," imbuh mantan Ketua Komite Banding era Nurdin Halid itu. (Ash/OL-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar