Gaya Spanyol yang akan coba diterapkan Rodgers bersama Liverpool adalah penguasaan bola yang lebih dominan. Hal itu sebenarnya bukan hal baru buat Rodgers karena strategi serupa juga dia terapkan saat masih membesut Swansea City.
Sukses Swansea dapat promosi dan kemudian bertahan di Premier League tak lepas dari keberhasilan klub tersebut mendominasi ball possession di banyak pertandingan. Hingga paruh musim lalu, penguasaan bola Swansea yang 55.8% bahkan lebih tinggi dari Manchester United, Tottenham Hotspur dan Liverpool.
Di Anfield, dia akan mencoba kembali menerapkan strategi serupa. Sukses Spanyol mempertahankan gelar Piala Eropa dengan metode serupa membuat dia yakin kalau cara yang sama bisa dipakai di Liverpool.
"Setiap tim, terutama yang memainkan penguasaan bola, berhasil membatasi kesempatan yang dipunya tim lawan. Tahun lalu kami (Swansea) bertahan dengan menguasai bola, orang-orang di negara ini sepertinya tak paham dengan cara itu, mereka berpikir kalau bertahan adalah tanpa menguasai bola," sahut Rodgers di Skysports.
"Semua adalah soal penetrasi dan itulah yang akan saya bawa ke sini. Penguasaan bola tak berguna jika berjalan sendiri, itu harus diiringi dengan tusukan," lanjut pria berusia 39 tahun itu.
Dilanjutkan Rodgers, Liverpool sudah punya pondasi untuk menerapkan strategi tersebut dari apa yang sudah dibangun Kenny Dalglish musim lalu. Dalam beberapa laga Steven Gerrard cs memang berhasil menguasai ball possession, meski pada akhirnya tetap jadi pihak yang kalah.
"Jika Anda melihat rekor Liverpool musim lalu, Kenny sangat tidak beruntung karena ada banyak pertandingan di mana mereka mendominasi namun gagal menjaringkan bola ke dalam gawang."
"Pemain bertahan Liverpool cukup kuat jadi buat kami pekerjaan yang harus dilakukan adalah mengembangkan apa yang sudah ada dan memberi pemain kepercayaan diri untuk memenangi pertandingan," lugas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar