Jakarta - Federasi Internasional Asosiasi Sepak bola (FIFA)
telah mengadakan rapat Komite Eksekutif pada tanggal 29-30 Maret lalu
dan memutuskan memberikan tenggat waktu tambahan bagi Indonesia.
FIFA
ingin mempelajari lebih dalam masalah dualisme kompetisi yang dialami
Indonesia dan memutuskan untuk menunda pembahasan hukuman untuk
Indonesia sampai 15 juni 2012 mendatang.
Klub Liga Super Indonesia
(ISL) Persipura Jayapura, menegaskan, meski ada tenggat waktu tambahan,
sikap klub-klub ISL tidak berubah, yakni tidak mengakui lagi
kepemimpinan pengurus PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin Husin, dan
sebaliknya memberikan mandat kepada pengurus baru di bawah pimpinan La
Nyalla Mattalitti, yang terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB).
“Tidak ada masalah menunggu sampai bulan Juni, yang penting KLB yang dilakukan sudah legitimate
(sah), kami sebagai anggota, akan tetap berjalan sesuai dengan
ketentuan dari FIFA dan AFC,” ujar Thamrin Sagala selaku sekum
Persipura, kepada INILAH.COM.
Menanggapi tenggat waktu
yang diberikan FIFA, Djohar kembali mengajak klub-klub ISL melakukan
rekonsiliasi. Namun Persipura menanggapi dingin ajakan tersebut. Untuk
kedua kalinya, ajakan ini dibiarkan berlalu begitu saja karena dinilai
sudah terlambat.
“Upaya rekonsiliasi itu sudah terlambat, semua
klub ISL juga sepakat untuk menolak ajakan rekonsiliasi PSSI dan tidak
akan datang untuk memenuhi undangan PSSI,” sambungnya.
“Buat apa
lagi diadakan rekonsiliasi, pada saat Persipura mengirimkan surat kepada
PSSI untuk mengikuti liga, hanya di anggap angin lalu saja, dan
sekarang kita sudah keluar mereka mengajak kita kembali untuk melakukan
rekonsiliasi. Saya rasa semua itu percuma,” pungkas Thamrin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar