Zurich – Kontroversi di sekitar garis gawang kembali terjadi.
Kali ini pada laga semifinal Piala FA antara Chelsea melawan Tottenham
Hotspur di Stadion Wembley, Minggu (15/4/12).
Kapten
Chelsea, John Terry, terjatuh tepat di garis gawang saat berebut bola
diudara. Bola muntah disambar Juan Mata dan mengenai badan Terry, yang
masih tertelungkup di garis gawang. Bek Spurs akhirnya berhasil
menghalau bola, namun wasit memutuskannya sebagai gol. ‘The Blues’
akhirnya lolos ke final Piala FA dengan kemenangan 5-1 atas Spurs.
Sebelumnya
ada pula kontroversi bola tendangan gelandang AC Milan, Sulley Muntari,
yang telah melewati garis gawang Juventus, namun tidak disahkan wasit.
Insiden lain di sekitar garis gawang sudah banyak terjadi dan
menimbulkan dorongan yang semakin kuat kepada FIFA untuk menggunakan
teknologi garis gawang.
Pro-kontra terhadap penggunaan teknologi
terdengar sama kuatnya. Mereka yang kontra khawatir, keunikan sepak bola
yang menjual kontroversi manusiawi akibat keterbatasan wasit bakal
hilang. Sementara yang pro menganggap, keunikan tersebut tak sepadan
dengan kerugian yang dialami tim.
Kini, Dewan Asosiasi Sepak bola
Internasional (IFAB), badan yang memperkenalkan teknologi garis gawang,
berniat melakukan pengujian tahap kedua untuk melihat apakah teknologi
tersebut layak di pergunakan dalam sepak bola.
IFAB memutuskan akan mengambil keputusan pada tanggal 2 Juli, terkait penggunaan teknologi garis gawang.
“Rapat
terakhir untuk uji coba fase kedua sudah digelar pada hari Jumat, dan
uji coba fase kedua akan dimulai sebelum April dan berlanjut sepanjang
Mei,” demikian pernyataan dari FIFA.
Ada dua teknologi yang sedang dipertimbangkan oleh IFAB. Yang pertama adalah Hawkeye, kamera dengan sensitivitas tinggi, yang sudah digunakan dalam olah raga tenis maupun kriket. Yang lain adalah GoalRef, dimana bola yang digunakan akan dipasangi piranti teknologi untuk pendeteksian.
Penggunaan
teknologi dikhawatirkan akan menghilangkan karakter sepak bola sebagai
olahraga yang mengalir. Pertandingan akan sering terhenti karena wasit
harus melihat dulu hasil analisa piranti teknologi, sebelum mengambil
keputusan mengenai suatu insiden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar